Kata Pengantar
Kedinamisan di dunia pendidikan saat ini sangat dirasakan, baik bagi
penulis, guru, siswa maupun buku lain yang terkait. Kedinamisan itu, salah
satunya adalah adanya penyesuaian isi materi ini dan pola penyajian sesuai
standar nasional. Tujuannya dibuat makalah ini adalah supaya selesainya
pemahaman pada materi minyak bumi ini.
Mempermudah pemahaman ini itu juga merupakan sebab dibuatnya makalah
ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat mempermudah penyelesaian materi ini dan menjadi penerang yang baik dalam kesulitan-kesulitan yang terjadi di materi minyak bumi ini. Kami mengharapkan para pengguna makalah ini dapat mencapai kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat, Semangat!
Semoga dengan adanya makalah ini dapat mempermudah penyelesaian materi ini dan menjadi penerang yang baik dalam kesulitan-kesulitan yang terjadi di materi minyak bumi ini. Kami mengharapkan para pengguna makalah ini dapat mencapai kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat, Semangat!
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Isi
BAB 1 - Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
BAB 2 - Pembahasan
- Pembentukan Minyak Bumi
- Komposisi Minyak Bumi
- Hidrokarbon Aromatic
- Pengolahan Minyak Bumi
- Bensin
- Zat Adiktif Bensin
- Petrokimia
- Bahan dasar Petrokimia
- Petrokimia dari Olefin
- Pembentukan Minyak Bumi
- Komposisi Minyak Bumi
- Hidrokarbon Aromatic
- Pengolahan Minyak Bumi
- Bensin
- Zat Adiktif Bensin
- Petrokimia
- Bahan dasar Petrokimia
- Petrokimia dari Olefin
BAB 3 - Penutup
- Kesimpulan
- Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber energi yang
banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari
minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme
itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat
laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak
dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk
yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan
ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai
jenis obat.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah
ini adalah:
- Dapat
mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
- Dapat
mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak Bumi
Proses
terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
Teori
Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2
(dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan
asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak
bumi
Teori
Organik :
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan
bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan
laut dalam batuan berpori.
Komposisi
Minyak Bumi
Komposisi
minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
Hidrokarbon Jenuh (alkana)
- Dikenal dengan alkana atau
parafin
- Keberadaan rantai lurus sebagai
komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
- Senyawa penyusun diantaranya:
- Metana CH4
- etana CH3 CH3
- propana CH3 CH2
CH3
- butana CH3 (CH2)2
CH3
- n-heptana CH3 (CH2)5
CH3
- iso oktana CH3 –
C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
2
Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
- Dikenal dengan alkena
- Keberadaannya hanya sedikit
- Senyawa penyusunnya:
- Etena, CH2 CH2
- Propena, CH2 CH CH3
- Butena, CH2 CH CH2
CH3
Hidrokarbon
Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
- Dikenal dengan sikloalkana atau
naftena
- Keberadaannya lebih sedikit
dibanding alkana
- Senyawa penyusunnya :
- Siklopropana
3.
Siklopentana
- Siklobutana
4. Siklopheksana
Hidrokarbon Aromatik
·
Dikenal
sebagai seri aromatik
·
Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit
·
Senyawa
penyusunannya:
3
- Naftalena
3. Benzena
- Antrasena
4. Toluena
Senyawa
Lain
- Keberadaannya sangat sedikit
sekali
- Senyawa yang mungkin ada dalam
minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil
sekali)
Pengolahan
Minyak Bumi
Minyak mentah (Crude oil) yang peroleh dari
pengeboran berupa cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih
dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa
(Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan,
Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan,
diantaranya:
Pengolahan pertama
Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan
titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung.
4
Pengolahan kedua
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan
bertingkat dengan proses sebagai berikut:
- Perengkahan (cracking)
- Ekstrasi
- Kristalisasi
- Pembersihan dari kontaminasi
Bensin
Komposisi
bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu:
Zat Aditif Bensin
Tetra Ethyl Leat (TEL)
- Rumus
molekul Pb (C2H5)4
- Rumus
struktur
Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)
- Rumus molekul CH3 O
C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)
- Rumus
molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir
Tersier Buthil Eter (MTBE)
- Rumus molekul CH3 O
C(CH3)3
5
Petrokimia
Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan
industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi
disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan: plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis
obat dan vitamin.
Bahan Dasar Petrokimia
Proses petrokimia umumnya melalui
tiga tahapan, yaitu:
- Mengubah
minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
- Mengubah
bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan
- Mengubah produk antara menjadi
produk akhir yang dapat dimanfaatkan.
Hampir
semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:
- Olefin (alkena-alkena)
Olefin yang terpenting adalah etena
(etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan butadiena.
CH2 = CH2 CH2 = CH – CH3
Etilena
propilena
CH3 – CH = CH – CH3 CH2 =
CH – CH = CH2
Butilena
butadiena
- Aromatika (benzena dan
turunannya)
Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6),
totuena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4
(CH3)2
- Gas Sintesis
Gas sintetis disebut juga syn-gas
yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2).
Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut stean reforming
atau oksidasi parsial.
Reaksi stean reforming : CH4(g)
+ H2O → CO(g) + 3H2(g)
6
Reaksi oksidasi parsial : 2CH4(g)
+ O2 → 2CO(g) + 4H2(g)
Petrokimia dari Olefin
Berikut
ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
- Polietilena
Polietilena adalah plastik yang
paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong plastik dan plastik
pembungkus/sampah.
- PVC
PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk
pembuat pipa (pralon).
- Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari
kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk bahan bakar atau bahan antar
produk lain.
Alkohol dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O → CH3
– CH2OH
- Etilen glikol atau Glikol
Glikol digunakan sebagai bahan anti
beku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.
Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan
dasar propilena.
- Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat
dibanding polietilena. Jenis plastik polipropilena sering digunakan untuk
karung plastik dan tali plastik.
7
- Gliserol
Zat ini digunakan sebagai bahan
kosmetik (pelembab), industri makanan dan bahan untuk membuat bahan peledak
(nitrogliserin).
- Isopropil alkohol
Zat ini digunakan sebagai bahan
utama untuk produk petrokimia lainnya seperti aseton (bahan pelarut, misalnya
untuk melarutkan kutek)
Petrokimia yang pembuatannya menggunakan bahan dasar
butadiene adalah karet sintetik seperti SBR (styrene-butadilena-rubber) dan
nylon -6,6, sedangkan yang menggunakan bahan dasar isobutilena adalah MTBE
(metil tertiary butyl eter)
Petrokimia
dari Aromatik
Bahan dasar aromatik yang terpenting adalah benzena,
toluena, dan xilena (BTX). Bahan dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena,
kumena dan sikloheksana
- Stirena digunakan untuk membuat
karet sinetik
- Kumena digunakan untuk membuat
fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat
- Sikloheksana digunakan terutama
untuk membuat nylon
- Benzena digunakan sebagai bahan
dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk toluena dan xilena untuk
membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat serat).
Petrokimia
dan gas-sinetik
Gas sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan
hidrogen. Beberapa contoh petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
- Amonia
(NH3)
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
8
Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas.
Amonia digunakan untuk membuat pupuk [CO(NH2)2] urea,
[(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3);
amonium nitrat.
- Urea
[CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g) → NH2COH4(S)
NH2CONH4(S) → CO(NH2)2(S)
+ H2O(g)
- Metanol
(CH3OH)
CO(g) + 2H3(g) → CH3OH(g)
Sebagian besar metanol diubah
menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk membuat serat dan campuran
bahan bakar.
- Formal
dehida (HCHO)
CH3OH(g) → HCHO(g) + H2(g)
Formal dehida dalam air dikenal
dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat biologi.
Minyak
Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering
ditemukan adalah alkana
(baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon
aromatik, atau
senyawa kompleks seperti aspaltena.
Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari
bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin,
adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang
molekulnya hanya mengandung unsur karbon
dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin
ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana
(C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan
disuling menjadi diesel,
kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau
lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih
besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal
mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai
4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji
9
(LPG).
Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan
campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin
menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik
rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan
dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar
transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena,
adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap
pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana
memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang
lebih tinggi.
Hidrokarbon
aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon
dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika
dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua
jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin,
bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin,
mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen
secara eksotermik:[14]
2 C8H18(l) + 25 O2(g)
→ 16 CO2(g) + 18 H2O(g)
+ 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah
dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor
yang cocok. [15]
Pembakaran
yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan
menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen
yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang
tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin
biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi
kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak
bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut
petrokimia.
kog byk tulisan2 web itu kak ?
BalasHapusapakah gambar atw program yg anda masuk kan gagal sehingga seperti itu ?
ijin copas kata pengantar sama pendahuluan ya ka. thank
BalasHapus